Percakapan antara pecinta (A) dan yang dicinta (B) Bag.VI
Leave a commentMarch 27, 2015 by zainabzilullah
A: Wahai yang selalu menari-nari di pikiranku dan mengoyak perasaanku, apakah aku masih bisa memanggilmu dengan sebutan “kekasih”?
B: Mengapa terbersit keraguan pada dirimu kekasihku, apa aku telah membuatmu terluka?
A: Tidakkah engkau menyadari telah menorehkan luka? Tak hanya membuat ragaku lunglai, tapi jiwaku menyeringai. Begitu perih, tak terperi.
B: Maafkan diriku yang luput, aku sungguh tak menyadari itu. Tapi, sungguh aku bisa merasakan kepedihanmu. Ungkapkanlah, apa yang membuatmu dirundung duka?
A: Bagaimana bisa kau menjadikanku tempat persinggahan yang begitu hina?Apa yang menjadi tujuanmu selain aku? Tak cukupkah cintaku untuk menjadikanmu tempat berlabuh?
B: Sayang, sebenarnya tujuan kita sama. Bukankah engkau ingin melabuhkan dirimu pada Sang Penggenggam Cinta kita?
A: Tujuan kita memang sama sayang. Namun, perbedaan kita adalah kau menjadikan tempat persinggahanmu sebagai sesuatu yang hina, sedangkan aku memuliakanmu.
B: Kekasihku yang kusayangi, aku mohon jangan salah paham terhadapku! Suatu saat kala tirai di hadapanmu terbuka, engkau tak sekadar memahami, tapi mengalami yang aku alami.